Langsung ke konten utama

Mengenal Gejala Penyalahgunaan Narkoba

Melihat fenomena gencarnya pengedaran Narkoba, kita harus waspada dan hati-hati dengan lingkungan sekitar. Setidaknya kita harus mengenal gejala-gejala pengguna Narkoba. Sudah saatnya setiap orang, baik itu ibu, bapak, istri, suami, maupun anak, mengetahui tentang efek bahaya penyalahgunaan Narkoba. Bukan karena Narkoba barang illegal yang dilarang negara, tetapi kita harus melihatnya dari sudut pandang kesehatan si pengguna sendiri.
Jika kita tidak mengetahui tanda dan gejala pengguna narkoba, kita tidak akan pernah sadar bahwa mungkin ada anggota keluarga kita yang menggunakannya. Pengetahuan tentang informasi penggunaan Narkoba sudah sangat diperlukan saat ini. Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna.
Secara umum, ciri-ciri pengguna Narkoba sebenarnya sangat mudah untuk kita identifikasi. Pada dasarnya, Narkoba mempunyai kemampuan untuk mengubah pribadi seseorang menjadi berbeda, bahkan hingga 180 derajat. Zat yang dikonsumsi, memengaruhi pada tubuh, baik secara fisik maupun mental.  
Untuk mengetahui gejala pengguna penyalahgunaan Narkoba, Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59), menyebutkan tiga tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba, yaitu pertama, fisik. Secara fisik dan penampilan diri, pengguna penyalahgunaaan Narkoba berat badannya akan menurun drastis dan suhu badan tidak beraturan. Dalam berjalan akan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, napas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, napas lambat/berhenti, mata dan hidung berair, menguap terus menerus, diare, dan rasa sakit di seluruh tubuh. Tidak hanya itu, pengguna Narkoba juga takut air sehingga malas mandi. Sering kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat, tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terdapat bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik).
Kedua, perilaku di dalam rumah atau keluarga. Mereka biasanya membangkang terhadap teguran orang tua. Tidak memedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah. Pengguna juga akan sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
Ketiga, lingkungan sekolah. Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun secara mencolok. Perhatian terhadap lingkungan pun tidak ada. Sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat, mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu seperti hobi olah raga, mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres di sekolah.
Dari pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa pada dasarnya, kita dapat melihat gejala awal pengguna penyalahgunaan Narkoba dari kesehatan fisik dan psikis atau mental. Bagi remaja, mereka mulai tertarik menggunakan Narkoba, awalnya mungkin coba-coba, tetapi biasanya dengan terbiasa merokok. Tidak heran bila ada yang mengatakan bahwa pintu masuk menggunakan Narkoba pada remaja dengan merokok.  
Gejala awal ini perlu kita ketahui, selain sebagai pengetahuan, juga sebagai bentuk mawas diri, baik dalam keluarga maupun komunitas bila ada yang seperti gejala tersebut, naudzubillahi mindzalik, maka selidiki dan segera melaporkannya ke IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor).
IPWL (Instansi Penerima Wajib Lapor) merupakan instansi yang bukan hanya sekedar pemberantasan, tapi juga proses rehabilitasi pecandu yang bersinergi dengan instanti terkait, seperti kepolisian dan kementerian kesehatan. IPWL sendiri dibentuk berdasarkan Keputusan Menkes RI No.18/Menkes/SK/VII/2012, dengan tujuan merangkul pengguna atau pecandu narkoba, sebagai proses rehabilitasi. Jadi, bila melihat gejala-gejala di atas, sangatlah tepat bila melaporkannya ke sini.
Bagi pecandu berat obat-obatan terlarang akan mengalami banyak gangguan kesehatan, yang akan terlihat jelas dengan banyaknya penyakit yang diderita, seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, serta kerusakan paru-paru, hati dan otak.
Selain dari tanda-tanda fisik di atas, kita juga dapat mengenali seorang pecandu narkoba dari tingkah laku dan perubahan psikologisnya. Seorang pengguna narkoba akan dipicu untuk memiliki daya imajinasi yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan mereka suka mengkhayal akan hal-hal yang tidak masuk akal, penurunan daya ingat dan sulit berkonsentrasi. Bahkan, bisa terganggu mental atau sakit jiwa. Seseorang yang sudah terganggu mentalnya, dia akan melakukan segala cara untuk dapat mengonsumsi obat-obatan terlarang sehingga bisa mendorong pada perbuatan kriminal yang mengganggu dan meresahkan keluarga serta masyarakat.
Dengan demikian, sebelum terjadi hal-hal yang lebih buruk seperti overdosis atau tertular penyakit HIV AIDS, bahkan meninggal, kita perlu mengambil tindakan sesegera mungkin dengan check darah dan membawa si pengguna ke pusat rehabilitasi, IPWL.
Manfaat lain dari melapor ke IPWL, para pecandu Narkoba bisa terhindar dari jeratan hukum. Berbeda dengan yang belum pernah melapor ke IPWL, si pecandu akan terancam hukuman penjara maksimal 6 bulan. Memutus mata rantai Narkoba sangat penting, salah satunya dengan merehabilatasi para pengguna. Oleh karena itu, kita harus mengetahui segala macam jenis, gejala, pengaruh pemakaian serta peredaran Narkoba agar Indonesia bergegas tanpa Narkoba. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Digitalisasi Kampung Wisata Etnik Keberagaman Pulo Geulis

Digitaliasasi kampung wisata etnik keberagaman Pulo Geulis sangat penting untuk perkembangan teknologi dan masyarakat 5.0. Budaya masa kini tidak lepas dari adanya budaya masa lalu. Hal yang menjadi proses terbentuknya budaya tidak lepas dari kebiasaan atau karakter warga dan masyarakatnya. Demikian pula dengan budaya keberagaman di Pulo Geulis, salah satu daerah yang ada di Kota Bogor. Pulo Geulis sendiri memiliki makna sebagai pulau yang cantik. Kalau dilihat secara geografisnya, Pulo Geulis berada di daerah delta yang membelah Sungai Ciliwung. Dari namanya yang geulis, membayangkan bahwa pulau ini dulunya cantik, tetapi setelah mengenalnya, ternyata pulau ini cantik bukan hanya secara sejarah, daerah, tetapi cantik juga pada karakter warganya yang mengusung toleransi keberagaman beragama. Ketika pertama kali menginjak Pulo Geulis, saya mengetahuinya sudah cukup lama karena selalu menjadi perbincangan di WAG mengenai keberagaman dalam beragamanya. Pada pulau tersebut terdapat klenten

Deklarasi Menarik, Meilina Kartika - Abdul Kholik Maju untuk Pilkada Bekasi 2017

Pesta rakyat dalam pemilihan daerah serentak 2017 sudah mulai digelar. Dengan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati ke Komosi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sebagai titik awal hajatan rakyat berada di titik star. Rabu, 21 September 2016, KPUD Kabupaten Bekasi menerima Meilina Kartika dan Abdul Kholik sebagai calon bupati dan wakilnya. Dengan mengusung deklarasi menarik, Meilina Kartika-Abdul Khalik maju untuk Pilkada Bekasi 2017. Deklarasi Menarik  Deklarasi Menarik menjadi hal penting dalam titik awal kampanye pemilihan yang sudah dimulai dengan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bekasi. Meilina Kartika dan Abdul Kholik memberi pernyataan untuk maju menuju Pilkada 2017. Menarik sendiri bisa menunjukkan sesuatu yang unik dan enguine sehingga menjadi ketertarikan atau magnet yang akan selalu membawa perubahan pada hal yang lebih baik. Namun kali ini, kata Menarik diterapkan dengan akronim dari Meilina-Abdul Kholik. Abdul Kholik memiliki nama panggilan Iik.

Sumpah Pemuda; Membentuk Karakter Pemuda

Hari ini, Senin, 28 Oktober, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Ikrar sumpah ini dilakukan pada akhir Kongres Pemuda Kedua, 28 Oktober 1928. Isi dari Ikrar Sumpah Pemuda itu sebagai berikut: Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoewa Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.  Sebuah ikrar para pemuda dalam mencintai ibu pertiwi. Sekarang ini, sumpah pemuda bukan secarik kertas yang dibaca berulang-ulang, tetapi menuntut bukti nyata para putra dan putri Indonesia, bukan janji atau sumpah simpati. Kecintaan akan negeri harus diterapkan sejak dini. Jangan sampai pemuda masa kini tak mengenal ciri khas ibu pertiwi. Terombang-ambing dari gempuran budaya asing, tanpa mengenal karakter dari budaya tanah air. Masuknya berbagai budaya asing, hendaknya anak-anak atau remaja mendapat b