Langsung ke konten utama

Deklarasi Menarik, Meilina Kartika - Abdul Kholik Maju untuk Pilkada Bekasi 2017

Pesta rakyat dalam pemilihan daerah serentak 2017 sudah mulai digelar. Dengan pendaftaran calon bupati dan wakil bupati ke Komosi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sebagai titik awal hajatan rakyat berada di titik star. Rabu, 21 September 2016, KPUD Kabupaten Bekasi menerima Meilina Kartika dan Abdul Kholik sebagai calon bupati dan wakilnya. Dengan mengusung deklarasi menarik, Meilina Kartika-Abdul Khalik maju untuk Pilkada Bekasi 2017.


Deklarasi Menarik

 Deklarasi Menarik menjadi hal penting dalam titik awal kampanye pemilihan yang sudah dimulai dengan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bekasi. Meilina Kartika dan Abdul Kholik memberi pernyataan untuk maju menuju Pilkada 2017.

Menarik sendiri bisa menunjukkan sesuatu yang unik dan enguine sehingga menjadi ketertarikan atau magnet yang akan selalu membawa perubahan pada hal yang lebih baik. Namun kali ini, kata Menarik diterapkan dengan akronim dari Meilina-Abdul Kholik. Abdul Kholik memiliki nama panggilan Iik.



Setelah melakukan pendaftaran di KPUD sekitar pukul 08.00, Meilina Kartika dan Abdul Khalik mengumumkan pernyataan bahwa Meilina Kartika dan Abdul Khalik siap maju untuk Pilkada Bekasi 2017. Meilina menyatakan siap maju dan siap kerja untuk pelayanan warga Kabupaten Bekasi. Abdul Khalik atau yang sering dipanggil nama Iik pun mengungkap dirinya siap membantu Bu Meilina dalam kerjasama memberi pelayanan pada warga Kabupaten Bekasi.

Bukan hanya Meiliana Kartika dan Abdul Kholik yang memberi pernyataan, beberapa utusan dari partai politik dan komunitas mengungkapkan testimoninya. Hampir semua menyimpan harapan kesejahteraan ekonomi bagi warga Kabupaten Bekasi pada keduanya.



Tempat orasi yang berada di lapangan menjadi semakin menarik dengan tersedianya jajanan bakso free, setiap warga bisa menikmati bakso yang sudah disediakan para tukang bakso warga sekitar untuk memeriahkan acara pendaftaran Meilina Kartika dan Abdul Kholik. Benar-benar tukang bakso diserbu oleh warga, malah sampai ada yang membungkusnya. 

Yups, Meilina Kartika dan Abdul Kholik diharapkan oleh warga Kabupaten Bekasi untuk membawa perubahan bagi masyarakat Kabupaten Bekasi menjadi lebih baik dan sejahtera. Hal yang menarik lagi, ada utusan dari salah satu partai politik atau komunitas yang memberi statement siap menurunkan kembali Meilina dan Abdul Kholik bila korupsi. 

Meiliana Kartika dan Abdul Khalik diusung oleh Empat Partai Politik  

Meilina Kartika dan Abdul Khalik diusung oleh empat partai politik, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Bulan Bintang dan Partai Persatuan Pembangunan.



Meilina Kartika sendiri berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Secara resmi dengan restu dari Megawati Seokarno Putri, Meilina Kartika dipilih untuk maju menjadi calon bupati di Pilkada Bekasi 2017. Adapun Abdul Kholik diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa.

Dukungan untuk Meilina Kartika dan Abdul Kholik muncul dari Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Bulan Bintang. Pernyataan koalisi keempat partai tersebut diumumkan hari Sabtu, 17 September 2017, pada Rapat Kerja Khusus Cabang PDIP di Hotel Holiday Inn Cikarang.

Potret Kabupaten Bekasi 2017

Kabupaten Bekasi sebagai salah satu daerah penyangga ibukota Jakarta, tentunya memiliki peran yang signifikan dalam pengelolaan dan pengaturan daerahnya. Daerah yang masuk wilayah Jawa Barat ini memiliki sentuhan langsung dengan Jakarta, baik secara geografis, sosial, budaya, dan ekonominya.

Secara geografis, daerah Bekasi dengan Jakarta sangat berdekatan, sampai bisa dikatakan halaman depan kompleks rumah masuk wilayah Jakarta, sedangkan halaman belakang sudah masuk daerah Bekasi. Tipisnya batas daerah ini sehingga sangat memungkinkan terjadinya bauran masyarakat warga Jakarta dan Bekasi. Maka, secara sosial, bauran ini membentuk keterikatana antar warga masyarakat Bekasi dan Jakarta.   

Secara budaya, berdasarkan sejarah Bekasi-Jakarta yang saya ketahui, Bekasi memiliki peran sentral dalam pemerintahan, karena berdasarkan Prasasti Tugu-Jakarta Utara, pada masa Kerajaan Tarumanegara, Bekasi merupakan ibukota Kerajaan Tarumanegara. Maka, jangan heran bila budaya Bekasi memiliki beberapa khas adat Betawi.

Dalam hal ekonomi, banyak warga Bekasi yang bekerja di Jakarta. Begitu pula sebaliknya, beberapa warga Jakarta yang bekerja di Bekasi. Yups, Bekasi sebagai kota industri telah menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dari berbagai daerah untuk datang bekerja ke Bekasi. Maka, masyarakat Kabupaten Bekasi sangat heterogen seperti halnya warga Jakarta. Namun demikian, sebagai masyarakat yang berbudaya, mencintai dan melestarikan budaya menjadi hal yang penting untuk eksistensi masyarakat dan daerah.

Meilina Kartika dan Abdul Kholik pada Pilkada Bekasi 2017 merupakan harapan bagi warga Kabupaten Bekasi menuju perubahan yang lebih baik. Apalagi di era Masyarakat Ekonomi Asean sekarang ini, Bekasi harus tetap memiliki eksistensi kekhasannya, sehingga akan tetap unggul dari berbagai gempuran dan tantangan globalisasi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Digitalisasi Kampung Wisata Etnik Keberagaman Pulo Geulis

Digitaliasasi kampung wisata etnik keberagaman Pulo Geulis sangat penting untuk perkembangan teknologi dan masyarakat 5.0. Budaya masa kini tidak lepas dari adanya budaya masa lalu. Hal yang menjadi proses terbentuknya budaya tidak lepas dari kebiasaan atau karakter warga dan masyarakatnya. Demikian pula dengan budaya keberagaman di Pulo Geulis, salah satu daerah yang ada di Kota Bogor. Pulo Geulis sendiri memiliki makna sebagai pulau yang cantik. Kalau dilihat secara geografisnya, Pulo Geulis berada di daerah delta yang membelah Sungai Ciliwung. Dari namanya yang geulis, membayangkan bahwa pulau ini dulunya cantik, tetapi setelah mengenalnya, ternyata pulau ini cantik bukan hanya secara sejarah, daerah, tetapi cantik juga pada karakter warganya yang mengusung toleransi keberagaman beragama. Ketika pertama kali menginjak Pulo Geulis, saya mengetahuinya sudah cukup lama karena selalu menjadi perbincangan di WAG mengenai keberagaman dalam beragamanya. Pada pulau tersebut terdapat klenten

Sumpah Pemuda; Membentuk Karakter Pemuda

Hari ini, Senin, 28 Oktober, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Ikrar sumpah ini dilakukan pada akhir Kongres Pemuda Kedua, 28 Oktober 1928. Isi dari Ikrar Sumpah Pemuda itu sebagai berikut: Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoewa Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.  Sebuah ikrar para pemuda dalam mencintai ibu pertiwi. Sekarang ini, sumpah pemuda bukan secarik kertas yang dibaca berulang-ulang, tetapi menuntut bukti nyata para putra dan putri Indonesia, bukan janji atau sumpah simpati. Kecintaan akan negeri harus diterapkan sejak dini. Jangan sampai pemuda masa kini tak mengenal ciri khas ibu pertiwi. Terombang-ambing dari gempuran budaya asing, tanpa mengenal karakter dari budaya tanah air. Masuknya berbagai budaya asing, hendaknya anak-anak atau remaja mendapat b